Tips Berkendara bagi Perempuan


Tingkat aktivitas yang tinggi di ibu kota, menuntut setiap orang untuk berkendara setiap hari. Terang saja, siapa pun akan tergiur dengan kenyamanan dan keamanan ketika menggunakan kendaraan pribadi.

Coba Anda lihat kondisi ja­lanan ketika office hour yang dipadati oleh kendaraan. Hal ini terlihat bahwa mobil ialah seba­gai kaki bagi pengendaranya untuk menuju tempat tujuan. Otomatis karena tingginya volume kendaraan di jalanan, tingkat kecelakaan pun semakin berpotensi besar.

Selain itu macetnya jalanan ibu kota, membuat kerja dari mesin semakin tinggi. Bisa jadi ketakutan Anda mengalami mobil mogok pun sewaktu-waktu dapat terjadi disaat Anda berkendara.

Mungkin bagi pria bisa mena­ngani masalah tersebut jika terjadi di jalan. Tetapi bagaimana de­ngan seorang wanita? Don't judge a book by its cover. Ini lah jawaban yang bijak untuk seorang perempuan. Pasalnya walaupun pe­ngendara wanita tidak bisa mena­ngani hal tersebut, tetapi masalah ini sebenarnya dapat dicegah.

Di rubrik Tips kali ini, kami akan membahas pencegahan hal-hal yang ditakutkan oleh wanita saat berkendara. Tips Otomotif

MOGOK
Kendala teknis di kendaraan merupakan sebuah momok yang menakutkan bagi pengendara wanita. Ketidak mengertian terhadap hal yang berbau teknis kendaraan merupakan penyebabnya. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan cara menyimpan kontak bengkel resmi untuk mendapat pengarahan lebih lanjut.

"Ada baiknya sebelum berpergian, Anda bisa melakukan pengecekan ringan pada mobil Anda. Pengecekan tersebut diantaranya kondisi air radiator, fungsi rem dan tekanan angin," ujar Johanes Arie P, Workshop Spv, PT Wolfsburg Auto Indonesia. Selain itu, coba perhatikan batas minimal bahan bakar di tangki.

Jangan sampai kondisi bensin berada dalam level minimal. Hal ini untuk menghindari masalah mogok di jalan karena kebahabisan bahan bakar.
Hindari kondisi BBM hingga habis selalu mengecek kondisi air radiator

BAN KEMPIS
Rata-rata ketika ada masalah ban bocor, pengendara wanita membutuhkan pertolongan orang lain untuk melakukan pergantian ban cadangan. Untuk menghindari kejahatan, ada baiknya para pengendara wanita menggunakan cairan penambal ban. Tentunya dengan penggunaan cairan penambal ban dapat mengurangi potensi ban bocor.

Jika memang hal tersebut benar terjadi pada saat di jalanan, minimal Anda harus mengetahui dimana letak ban serep, dongkrak dan kunci roda pada mobil Anda. Sehingga ketika terjadi ban bocor, tidak menyita banyak waktu Anda untuk membenahi ban bocor.
Pelajari cara melakukan penggantian ban Cari tahu letak ban serep, dongkrak, kunci roda Selalu perhatikan kondisi ban serep


KECELAKAAN RINGAN
Setiap pengendara tidak ingin terjadinya kecelakaan di saat berkendara. Tetapi jika melihat kondisi jalanan yang padat, potensi ini bisa terjadi pada siapa saja.

Dengan menjaga jarak dan kecepatan pada kendaraan dapat meminimalisir adanya terjadi kecelakaan. Dengan begitu ketika terjadi adanya pengereman mendadak pada kendaraan lain, Anda tetap bisa mengontrol kendaraan Anda.

"Ada baiknya pengendara wanita mengasuransikan kendaraannya. Ketenangan tentu akan diraih pemilik kendaraan dengan mendapatkan penggantian atas kerugian financial yang terjadi akibat resiko resiko tersebut," ujar Natalius Tobing, Chief Claims Officer, PT Zurich Insurance Indonesia.

Sebagai tambahan, ada produk dari asuransi tertentu yang juga memberikan fasilitas tambahan seperti tersedianya mobil derek untuk mengangkut kendaraan ketika terjadi tabrakan. Tentunya hal ini akan memudahkan bagi pengendara wanita.
Menjaga jarak, agar terhindar dari pengereman mendadak Asuransikan kendaraan Anda agar kerusakan mobil tak membuat Anda cemas
Posted in:

Tips Aplikasi Rain Repellent di Kaca Mobil


Beragam trik menghadapi musim penghujan memang dilakukan oleh sebagian pengendara. Tidak terkecuali aplikasi cairan rain repellent atau water repellent selain untuk pembersih.
Tidak sekadar sebatas pembersih kaca belaka, namun fungsinya lebih dari itu. Guyuran hujan niscaya ogah nempel di kaca bak air di daunt alas. Oleh karena itu produk car care ini diangkat untuk melihat performa, terutama di musim hujan seperti sekarang.
Istimewanya, tips kali ini, kami menggunakan berbagai area di kaca mobil. Bila biasanya digunakan pada kaca depan, kami bakal mengaplikasi di sejumlah area seperti kaca samping, spion hingga kaca bagian belakang. Lalu melihat seberapa efektif kerjanya.

Kaca Depan
Ini dia area favorit untuk penggunaan rain repellent. Daya guna dan fungsinya cukup signifikan saat bekerja. Apalagi bila kendaraan Anda sudah bisa melesat di atas kecepatan 45 kilometer/jam. Tekanan udara yang bergerak ini, membantu sekaligus mengusir cairan yang di permukaan.
Butir cairan bak air di daun talas tampak jelas bekerja di atas permukaan kaca depan. Ruang lapang kaca depan bisa dimaksimalkan untuk visibilitas saat berkendara di samping kinerja maksimal wiper blade.
Efektivitas: *****

Kaca Samping Depan
Aksi rain repellent atau water repellent mulai diuji pada kaca samping depan. Pengaplikasian serta cara kerjanya tidak jauh beda dengan kaca depan.
Sembari menunggu performanya, menit pertama nyaris hanya terpaan air tak beraturan masih menempel di permukaan. Hasilnya, mulai terasa saat kendaraan sudah berakselerasi sejak 50 kilometer/jam. Plus bantuan angin dari sela spion cukup efektif membantu mengusir air hujan.
Efektivitas: ***

Kaca Samping Belakang
Meski sama-sama berada di samping, namun rain repellent tidak terlalu maksimal kinerja. Maklum, ketiadaan bantuan tekanan udara, membuat kerja rain repellent pada kaca samping bagian belakang tak sepada seperti di kaca depan.
Kalaupun ada efeknya, pada saat mobil bermanuver atau berbelok saja. Sejumlah cairan yang menempel mulai beranjak dari permukaan. Selebihnya, nyaris tidak ada beda dengan tanpa rain repellent.
Efektivitas: **

Kaca Spion
Letaknya yang terbungkus rumah spion, permukaan kacanya menjadi target uji performa rain. Tetesan air dari h
Posted in:

Tips Air Wiper Mobil


Washer fluid dibutuhkan untuk membantu wiper menyeka kaca. Dengan adanya cairan itu, maka kotoran mudah terurai sehingga wiper lebih mudah membersihkan kaca.
 
Untuk mengoptimalkan kinerjanya gunakan washer fluid yang mengandung sabun. Tentu agar efek detergensi itu lebih ampuh menumpas kotoran.
 
Di pasaran ada cukup banyak cairan washer fluid. Umumnya tampil dalam konsentrat namun ada juga yang utuh tanpa dicampur air. Model konsentrat biasa punya rasio pencampuran 30 ml atau 50 ml cairan berbanding 1 liter air. Apapun itu, cukup ikuti petunjuk agar efeknya maksimal.Tips Otomotif
Posted in:

Bahaya Hujan dan Genangan Air Pada Rem Mobil

 
Rem merupakan komponen penting di ken­­daraan. Bila ki­nerjanya terganggu, maka keselamatan Anda akan menjadi taruhannya ketika berkendara. Apalagi di musim penghujan seperti saat ini, kelembaban udara yang tinggi dan genangan air yang kerap hadir di jalan, rentan mempengaruhi kinerja rem kendaraan.

Ke­lembaban udara yang ting­gi akan mempengaruhi kualitas dari minyak rem di mobil Anda. Bila dibiarkan, tentu sistem rem akan terganggu dan dapat menimbulkan korosi akibat kandungan air pada mi­nyak rem. Makanya, mi­nyak rem memiliki usia pakai 20.000 km atau perlu diganti setiap tahunnya

Kendala teknis pun kerap hadir saat mobil melintasi genangan air. Meski air tidak masuk ke dalam sistem fluida rem, namun mekanikal rem dapat terganggu. Efeknya, pergerakan kampas rem pun menjadi tidak sempurna alias rentan terhadap rem macet. Bila tidak cepat disadari, maka konsumsi BBM menjadi lebih boros akibat kampas rem yang selalu bersinggungan dengan bidang kontak rem. Bila kondisinya sudah parah, bukan tidak mungkin salah satu roda dapat mengunci sehingga mengganggu kontrol kendaraan.

Agar hal ini tidak terjadi, coba luangkan waktu untuk menganalisis rem mobil Anda, baik rem di keempat roda ataupun rem parkir.

 Rem Parkir

Sesuai fungsinya, rem parkir hanya digunakan saat mobil berhenti dalam waktu cukup lama. Nah, dimusim penghujan seperti saat ini, tentu proses mencuci mobil atau melewati genangan air kerap pengemudi lakukan. Alhasil, korosi kerap terjadi saat air tidak lekas enyah dari komponen rem tersebut.

Rem parkir biasanya memanfaatkan rem belakang mobil. Umumnya, rem parkir menggunakan jenis rem tromol agar bidang kontak rem kian lebih luas ketimbang jenis cakram. Problemnya, dengan bidang kontak yang lebih luas, tentu berpotensi lebih besar terhadap korosi saat mobil di parkir. Apalagi dengan kondisi udara sekitar yang lembab.

Bila rem parkir macet, pertolong­an sementara bisa dilakukan dengan mendongkrak ban yang macet, dan lepas bagian ban. Lalu ketok bagian tromol menggunakan palu sampai bisa diputar. Atau semprotkan cairan penetran ke seluruh bagian tromol, sambil diketok dengan palu dan diputar – putar. Bila belum ampuh alias masih macet, sebaiknya lakukan servis pada bengkel terpercaya.

Selain itu, cara mekanis rem parkir terhubung via kawat. Bila pembungkus kawat rusak atau karet pelindung sobek, maka air rentan masuk dan membuat korosi pada kawat baja di dalamnya. Untuk mengetahui kabel rem parkir macet, teridentifikasi dari kawat yang tidak dapat digerakan saat tuas rem dilepas. . Karet yang sudah sobek, memudahkan air masuk yang membuat rem parkir macet. Bila macet disebabkan kabel rem, Anda perlu mengganti satu set kabel.

 

 Rem Cakram

Setelah melewati banjir atau genangan air rem cakram sering mengalami macet. “Kalau sudah macet perhatikan karet boot master pin dan boot pin yang memegang kaliper. Bila terjadi keretakan bisa jadi itulah penyebabnya,” jelas Endang Irawan pemilik bengkel Golden Motor, yang terletak di BSD Oto Part blok K 5-6, Tangerang, Banten.

Walaupun penutup pin berukuran kecil tetapi efeknya sangat fatal. Karena bila sobek, air bisa masuk dan pin menjadi basah. Sehingga pin menjadi karat, lalu serat dan pada akhirnya macet pada rem.

Bila sudah mengalami seret, karet bisa macet setelah di rem. Ini berbahaya jika Anda sedang melaju di jalan raya bisa-bisa mobil melintir. Karena bila sebelah roda saja yang macet, mobil tertarik ke rem yang macet.

Solusi untuk keadaan darurat, Anda semprotkan cairan penetran ke bagian rem cakram. Tetapi kalau masih macet, sebaiknya serahkan pada ahlinya atau bengkel yang dapat dipercaya.

Sebagai gambaran, lihat karet boot piston rem yang berada di balik kaliper. Kalau karet boot master pin atau boot pin yang memegang kaliper mengalami pecah atau retak, kemungkinan air masuk. Sebaiknya rem di servis dan ganti karet sil yang berada di rem cakram, karena belum tentu piston yang mengalami masalah dan tidak harus diganti.
Posted in:

Ciri Engine Mounting Mobil Rusak


Mesin sebagai ruang pengolah energi dan sumber tenaga untuk menggerakkan mobil merupakan sistem yang kompleks dengan getaran yang sangat tinggi. Miksturisasi dari bahan bakar dan udara akan diledakkan di dalam ruang silinder. Ledakkan tersebut akan memutar kruk as yang berbentuk bandul-bandul.

Ketika komponen di dalam mesin melakukan revolusi tentunya akan terjadi getaran. Terlebih pada mesin-mesin berkonfigurasi 3-silinder. Hal ini lantaran karakteristik me­sin 3-silinder yang tidak seimbang, dimana pergerakkan yang terjadi hanya antara 2-silinder melawan 1 silinder. Disinilah peran engine mounting diperlukan. Ia harus cukup kuat untuk memegang mesin yang berbobot tinggi, namun juga memiliki kelenturan untuk meredam getaran agar tak terhantar ke ruang kabin.

Konstruksi engine mounting konvensional umumnya berupa pelat baja dengan satu sisi menjadi pengait dengan sasis. Dan satu sisinya berbentuk tabung dengan karet berlubang di tengahnya yang mengait dengan mesin. Bahkan ada pula engine mounting yang sudah menggunakan tabung hidrolis sebagai peredamnya.

Tentunya sebagai pemegang benda yang memiliki getaran tinggi, peranti ini harus memiliki kemampuan lain, yakni untuk meredam getaran mesin agar tidak terhantar ke sasis. Disinilah engine mounting  turut memberi peran penting.

Konsekuensinya jika getar­an terhantar ke rangka ken­daraan, maka kenyamanan di ruang kabin akan berkurang. Jika diibaratkan engine mounting disini berfungsi sebagai bantal untuk kenyamanan pe­ngendara.
Engine mounting konvensional terdiri dari pelat baja dan karet di dalamnya. Jika posisinya mudah terlihat, tak ada salahnya rajin menilik kondisi engine mounting

Deteksi Kerusakan

Posisi engine mounting yang terdekat dengan mesin dapat terdeteksi dengan dua cara, yakni melihat fisiknya atau merasakan efeknya. Melihat fisik engine mounting bisa memudahkan jika memang posisinya tidak tertutup oleh komponen lain.

Engine mounting yang sudah jelek biasanya karet-karetnya sudah getas. Bahkan jika kondisinya sangat buruk, karet-karet tersebut akan kempes dan sobek. Berbeda lagi dengan engine mounting hidrolis, jika terjadi kerusakkan, maka di sekitar mounting akan terdapat rembesan cairan hidrolis.

Cara kedua mendeteksi kerusakkan mounting pemegang mesin adalah dengan merasakan efeknya. Mounting pemegang mesin yang sudah buruk tak akan mampu meredam getaran mesin ketika melewati jalan berlubang atau polisi tidur. Mesin akan terpantul-pantul lantaran karet-karetnya sudah kempes.

Tak hanya itu, jika mobil sedang berada dalam posisi idle/ stasioner, getaran pun dapat terasa hingga ke kabin saat pemegang mesin sudah dalam kondisi buruk.

Lalu untuk mounting transmisi, Anda juga bisa  mendeteksinya dengan merasakan pengaruhnya ketika memasukkan transmisi dari netral ke 1 atau D (transmisi otomatis). Jika terdengar bunyi ‘Jedug' saat Anda melepas kopling atau melepas gas (transmisi oto­matis) itu menandakan mounting pemegang transmisi sudah tak mampu menahan getaran dengan baik.

Deteksi pun dapat dilaku­kan ketika mobil sedang mela­kukan deselerasi. Jika saat Anda melakukan deselerasi terjadi momen inersia yang berlebihan hingga terdengar bunyi ‘jedug', maka dipasti­kan pemegang transmisi sudah dalam kondisi lemah. Jika gejala-gejala yang kami sebutkan dapat Anda rasakan. Segera bawa kendaraan Anda ke bengkel untuk pengecekkan lebih lanjut. Jangan tunggu lama untuk mengganti engine mounting. Memang kerusakannya tak akan merembet ke komponen lain. Namun efek dari lemahnya engine mounting adalah kinerja mesin tak akan optimal ketika menyalur­kan tenaga.
Posted in:

Cara Merawat AC Mobil



Tidak sedikit pemilik mobil baru menyambangi bengkel AC saat kondisinya sudah tidak optimal lagi. Padahal AC di mobil pun perlu mendapat perawatan layaknya komponen lainnya seperti mesin, rem dan lain sebagainya. Tips Merawat AC Mobil

Bila mesin perlu menggan­ti oli setiap 10.000 km atau mi­nyak rem perlu dikuras setiap setahun sekali atau 20.000 km, bagaimana nasibnya dengan pelumas di sistem AC? Tentu ia pun perlu diganti secara berkala setiap 20.000 km agar performa kompresor AC tetap terjaga.

Tidak kalah penting adalah jumlah oli di sistem AC. “Mayo­ritas jumlah oli di sistem AC yang sering kami temui selalu melebihi dari seharusnya. Hal ini tentu akan berdampak pada kinerja kompresor yang lebih berat sehingga mempengaruhi konsumsi BBM,” terang David Lee, Director Auto Creative yang bermarkas Jl. Pos Pengumben No.8A, Jakarta Barat.

Bila jumlah pelumas berlebihan, maka secara otomatis proses pelepasan dingin di evaporator menjadi terganggu akibat terhalang oleh pelumas tersebut. Apalagi bila mobil Anda belum dilengkapi dengan filter AC dan interior cenderung kotor, debu pun akan terhisap oleh blower AC menuju evaporator. Efeknya, performa AC pun akan menurun drastis. Bila dibiarkan, maka suhu pun akan mening­kat sehingga memungkinan bakteri tumbuh.
Tekanan harus sesuai agar AC efisien Warna pelumas bekas setelah 30.000 km Jumlah pelumas yang diperbolehkan
Untuk itu perawatan AC pun diperlukan. Tapi tidak sembarang bengkel AC dapat Anda sam­bangi. Pasalnya, menganti pelu­mas di sistem AC perlu mem­buang refrigerant atau sering disebut dengan freon. Hal ini jelas tidak ramah lingkungan karena dapat merusak lapisan ozon penyebab global warming.

Pilihlah bengkel-bengkel yang menyediakan alat khusus yang mampu menampung refrigerant dalam sebuah tabung seperti yang digunakan oleh bengkel Nawilis atau Auto Creative. Dengan alat ini, kondisi komponen di sistem AC pun dapat dengan mudah terdeteksi lantaran memiliki beragam sensor seperti pemantau tekanan hingga mengukur suhu evaporator. Bahkan kemurnian refrige­rant dapat terdeteksi.

Result
Sebelum di flushing.... ....setelah diflushing, suhu turun menjadi 3,6˚C
Sebagai kelinci percobaan, kami menggunakan Toyota Vios produksi 2007. Sistem AC di mobil ini pernah mengalami perbaikan saat mengganti magnetic clutch akibat usia pemakaian. Proses pengerjaan pun hanya memakan waktu sekitar 1 jam.

Suhu awal evaporator adalah 9,4°C. Lalu setelah proses flushing berlangsung, didapat jumlah pelumas hanya 100 ml dari yang seharusnya 120 ml. Hasil akhirnya diperoleh angka 3,6°C di evaporator.

Rasa berkendara pun berubah dengan suhu kabin yang lebih dingin. Penggunaan pelumas yang tepat pun membuat kompresor bekerja lebih halus, terutama saat idle.

Do it your self

  1. Menjaga kebersihan kabin dengan sering melakukan vakum untuk menyedot debu di karpet dasar
  2. Menambah filter AC bila mobil Anda belum dilengkapi
  3. Membersihkan filter AC agar hembusan AC via blower tetap terjaga
  4. Menjaga kebersihan kondensor AC yang posisinya di depan radiator saat mencuci kendaraan lantaran fungsinya untuk melepas panas dari sistem
  5. Pastikan putaran kipas elektrik masih bekerja optimal untuk membantu proses pelepasan panas saat mobil berhenti

Dengan Kooltech, refrigerant tidak dibuang ke udara agar tidak merusak lingkungan
Posted in:

Tips Pasang Lampu HID


Lampu merupakan perangkat primer yang berfungsi menerangi jalan di hadapan kendaraan. Ia bukanlah aksesori, pun bukan merupakan perangkat tambahan. Karenanya lampu selalu tersedia sebagai perangkat standar dalam kendaraan.
Kali ini kami akan membahas mengenai salah kaprah pengunaan bohlam HID di headlamp dengan reflektor Halogen. Pasalnya, lampu HID atau High Intensity Discharge memiliki cara kerja yang berbeda dengan lampu Halogen. Lampu halogen berisi gas Halogen yang dipicu nyalanya dengan filamen (kawat pijar).

Berbeda dengan Halogen, Lampu HID berisi gas Xenon di dalamnya, ia akan menyala ketika dialiri listrik seperti lampu neon. Umumnya setiap kendaraan memiliki lampu Halogen sebagai lampu utama. Sedangkan untuk kendaraan yang lebih eksklusif atau lebih mewah, lampu HID sudah tersemat sebagai perangkat standar.

Lampu HID memiliki daya terang 3x lebih baik dari Halogen. Lampu HID menghasilkan terang 2.800-3.000 Lumen dengan daya listrik 35 watt. Bandingkan dengan lampu Halogen yang hanya menghasilkan terang 700-2.100 Lumen dengan kekuatan listrik yang sama.
Beda dimensi membuat pendaran cahaya headlamp menjadi kacau Titik fokus lampu Halogen dan HID tidak sama

Menurut Public Relation Officer PT. Toyota Astra Motor, Edi Apriyanto, memang hak pemilik kendaraan untuk melakukan penggantian lampu. Namun, pemilik perlu memahami konsekuensi dan resiko dari melakukan penggantian lampu ke HID.

"Mobil-mobil yang telah dilengkapi lampu HID tidak sekadar menggunakan bohlam yang berbeda, namun reflektor hingga mikanya pun menggunakan bahan yang berbeda untuk mengakomodir cahaya HID yang lebih kuat," ujar Edi.

Wajib Ganti Headlamp

Head Lamp terdiri dari banyak komponen mulai dari bohlam, reflektor, hingga mika atau kaca. Bohlam HID hanyalah satu komponen dari sistem lampu. Mengganti satu komponen, tak akan membuat pancaran cahaya optimal seperti mengganti keseluruhan komponen.

Iming-iming memiliki sinar lampu mobil yang lebih terang kerap menjadi lahan basah bagi produsen bohlam HID di Indonesia. Padahal hanya mengganti bohlam saja, dapat berefek buruk terhadap keselamatan berkendara. Alih-alih ingin lebih nyaman berkendara, malah perlu mengganti komponen headlamp dan membahayakan pengendara lainnya.

Tidak sedikit produsen bohlamp HID yang menyiasatinya dengan mengatur ulang arah lampu di kendaraan. Padahal itu tidak sepenuhnya benar, lantaran telah terjadi perubahan titik fokus sinar akibat perubahan posisi titik nyala bohlam dan sinar yang lebih terang hingga 3x tersebut. Saat berada di balik kemudi, memang hal itu tidak dapat Anda dirasakan, tapi bagi pengendara lain dari arah berlawanan, hal tersebut sangat menyilaukan.
Projector pun tidak menjamin saat dipasang di headlamp Halogen Ganti headlamp khusus HID
Tak hanya itu, mika untuk lampu HID juga disusun oleh material yang berbeda dengan mika untuk lampu konvensional. Hal itu disebabkan mika lampu HID harus tahan dengan pancaran cahaya yang lebih kuat meski memiliki daya listrik yang lebih rendah. Efeknya, suhu lampu meningkat dan rentan membuat mika menguning.

Lain lagi dengan sistem projektor, dimana lampu HID tidak mengandalkan reflektor untuk memancarkan cahaya, namun menggunakan lensa yang akan memfokuskan kembali cahaya yang dipancarkan.

Sebaiknya jika ingin melakukan penggantian lampu ke HID, gunakan juga reflektor dan mika yang sesuai. Bila perlu, ganti dengan model projektor tapi dengan catatan lampu projektor tersebut sudah tersedia lengkap dengan rumah lampu yang sesuai dengan mobil Anda.

Beruntunglah mobil-mobil yang standarnya telah menggunakan headlamp jenis projector seperti pada Toyota Rush atau Daihatsu Terios, Toyota Vios terbaru dan lainnya. Mobil-mobil tersebut dapat langsung mengadopsi bohlam jenis HID.

Pilih warna yang mampu diandalkan saat hujan dan malam hari

Lampu Bukanlah Aksesori Fashion !

Ini perlu dipahami, bahwa lampu bukanlah asesoris untuk menunjang penampilan kendaraan. Seperti kami sebutkan di awal, lampu merupakan perangkat utama untuk menerangi kondisi jalan di depan mobil.

Lampu HID memang menawarkan lebih banyak pilihan warna cahaya. Saat ini, pilihan temperatur warna yang disediakan produsen lampu sudah sesuai dengan aturan pemerintah tentang lampu kendaraan yakni mulai dari putih, atau kuning muda. Karenanya temperatur warna yang beredar pun berkisar di warna tersebut 3.000-4.300 k (kuning muda) dan 6.000-8.000 k (putih).

Menggunakan warna lampu putih, tentu saja menyajikan penampilan mobil yang lebih stylish. Namun warna putih sejatinya tak dapat menembus kabut dan hujan.

Kami menyarankan agar Anda tetap mengutamakan fungsi lampu sebagai perangkat penerangan dengan mengutamakan keamanan. Karenanya pilihlah lampu HID dengan warna kuning muda. Warna kuning muda pada dasarnya memiliki kemampuan menembus kabut dan hujan lebih bagus.
Perbedaan reflektor untuk Halogen (kiri) dan HID (kanan). Terdapat penahan agar pendaran cahaya tidak menyilaukan
Posted in:

Siapkan Kendaraan Hadapi Hujan


Musim hujan telah tiba, tentunya sebagai pengemudi kendaraan beratap, Anda tak perlu takut atau mengurungkan niat untuk bepergian. Mobil sejatinya telah didesain untuk dapat berjalan di berbagai cuaca, termasuk saat hujan. Hal inilah yang menjadi keuntungan dari memiliki mobil.

Berbagai fitur dan teknologi telah disematkan dalam kendaraan Anda agar bermacam-macam kondisi dapat dilewati oleh kendaraan tersebut. Namun sebagai pengemudi yang baik, tak ada salahnya melakukan berbagai persiapan agar mobil Anda tetap dalam kondisi prima untuk menghadapi derasnya hujan.

Berikut ini adalah beberapa poin dalam kendaraan Anda yang kami tekankan untuk diperiksa dan diketahui gunanya agar Anda tetap aman saat berkendara menembus derasnya hujan.


Wiper-Washer
Bila peranti ini tidak bekerja optimal, maka visibilitas Anda akan sangat terganggu. Untuk itu pastikan kondisi karet wiper agar mampu menyeka air dengan optiomal.

Tak kalah penting adalah washer. Pastikan jumlah air di tabung washer terisi dan arah semprotan air wiper telah tepat. Gunakan cairan air wiper untuk memperoleh kebersihan kaca optimal.

Fitur intermmitent wiper kerpa terlupakan saat rintik hujan. Padahal fitur ini mampu mengatur ritme wiper agar dapat disesuaikan dengan jumlah air hujan yang menempel di kaca.
Fungsikan fitur intermitten Pastikan karet tidak lepas

Karet-karet Mobil
Karet-karet yang perlu dilakukan pengecekkan adalah karet pada pintu, kaca, dan dek di bawah karpet. Sangat merepotkan jika Anda lengah terhadap kondisi karet-karet ini, lantaran air dapat masuk melalui celah yang seharusnya tertutup karet.

Cukup mudah untuk mengecek­nya, pastikan kondisi karet tidak longgar dan lepas dari tempatnya. Bila perlu, lakukan pengetesan dengan mengalirkan air ke karet tersebut, dan perhatikan apakah ada air yang masuk ke balik karet. Lakukan penggantian ataupun menambalnya dengan sealant untuk penanganan sementara.


Rem
Sebagai perangkat pengendali laju kendaraan, tentu kondisi rem perlu dicek. Kondisi rem yang tidak maksimal tentu akan membahayakan saat berkendara dalam kondisi hujan lantaran traksi ban sudah berkurang, maka kondisi rem pun haruslah berada pada kondisi optimal.

Tak hanya itu, fitur ABS dan Traction Control pun haruslah dalam kondisi siap bekerja. Pastikan indikator ABS tidak menyala ketika mobil sudah berjalan. karena jika indikator tersebut menyala, dikhawatirkan sistem ABS malfungsi dan rem mengunci ketika Anda harus mengerem mendadak. Sebaliknya, pastikan fitur Traction Control selalu dalam kondisi aktif. Jika fitur tersebut tidak aktif, indikator yang menunjukkan fitur tersebut tak berfungsi akan menyala di panel indikator.


Suhu Kabin
Perbedaan suhu antara kabin dengan suhu diluar kendaraan akibat hujan dapat menyebabkan kaca menjadi berembun. Disinilah perangkat pengatur suhu seperti Air Conditioner (AC) dan defogger berfungsi. AC Selain berfungsi untuk mendinginkan kabin agar penumpang tetap nya­man, ia bisa juga menjadi penjaga suhu di dalam mobil. Pun dengan defogger, kedua perangkat ini dapat memberikan suhu yang dibutuhkan agar tak terjadi kondensasi air di kaca sehingga menimbulkan embun. Pastikan kedua perangkat ini bekerja de­ngan baik, jika memang tak sempat membetulkannya, siapkan shampoo untuk dilumuri pada kaca bagian dalam agar tak timbul embun.


Foglamp
Foglamp sejatinya adalah lampu yang wajib dinyalakan saat hujan, terlebih ketika berkabut. Gunanya adalah menyediakan cahaya dengan intensitas yang lebih kuat. Karenanya foglamp ditempatkan di bagian bawah agar tak mengganggu pandang­an pengguna jalan lain.

Hal itu berlaku untuk foglamp depan dan belakang. keduanya sebaiknya dinyalakan pada saat hujan atau berkabut saja. Menyalakan foglamp belakang pada saat tidak turun hujan, akan menggang­gu konsentrasi pengendara di belakang akibat terlampau silau.
Pastikan rem ABS tidak bermasalah Atur suhu AC buat cegah embun

Ban
Sebagai bagian yang menapak dengan tanah, tentu kondisi ban sangat menentukan tingkat traksi kendaraan. Jangan lalai dan acuh pada perangkat satu ini, periksa setiap kali Anda akan memulai perjalanan.

Kondisi tekanan angin, tapak permukaan ban, hingga kondisi ketebalan alur ban (Tread Wear Indicator/TWI) semuanya dapat dipantau dengan mudah. Pastikan kondisi tekanan angin tetap sesuai dengan kebutuhan ban, dan ketebalan alur ban masih dalam batas toleransi. Lakukan penggantian bila perlu atau jika memang terpaksa untuk berkendara maka berjalanlah dengan kecepat­an rendah dan tetap waspada.


Bahan Bakar
Bukan rahasia lagi bila turun hujan maka akan timbul kemacetan yang cukup parah. Untuk itu, pastikan jumlah bahan bakar selalu dalam batas aman sehingga Anda dapat tetap meski dihadang kemacetan parah sekalipun.


Engine Cooling System
Begitu pula dengan kondisi pendinginan mesin. meski suhu cukup rendah, namun bila engine cooling system mobil Anda terganggu, tentu akan merepotkan. siksaan di mesin akan hadir saat menghadapi kemacetan parah. Pastikan tidak ada kebocoran air radiator dan putaran kipas mesin bekerja optimal.

Cek kembang ban lewat TWI Foglamp membantu saat hujan lebat atau kabut
Posted in:

Macam-Macam Teknik Tambal Ban


Ban bocor dan kempis merupakan salah satu risiko kala berkendara dengan mobil. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengganti dengan ban cadangan (spare tire). Opsi lain adalah dengan memperbaiki ban bocor tersebut.
Namun, yang mesti diingat adalah. Teknologi tambal ban ini ada yang hanya berfungsi sebagai emergency kit alias penambal sementara dan ada juga yang permanen. Yang pertama umumnya bisa dilakukan sendiri sedang yang permanen oleh tenaga profesional.
Tambal ban permanen pun punya beragam teknik. Para spesialis penambal ban di Indonesia umumnya memakai teknik tambal ban jenis string tubeless, Peluru, Tire Patch dan kombi. Apapun teknik tambalnya, Anda mesti pahami bahwa ban yang sudah pernah ditambal tidak akan sekuat sebelumnya.

String Tubeless
Tukang tambal ban dan orang awam menyebutnya “tambal cacing”. Ini karena bentuk material penambalnya seperti cacing. String tubeless pun paling mudah ditemui, dari kelas lapak pinggir jalan sampai gerai spesialis ban.
Salah satu konsekuensi teknik ini adalah timbulnya korosi pada jalinan kawat baja ban. Kemudian soal daya tahan, string tubeless umumnya bertahan sekitar 4-6 bulan saja. Kerap ditemui aliran udara keluar di bagian yang ditambal.

Peluru
Tambal peluru atau pelor. Begitu teknik ini lazim disebut. Ini karena material penutup lubang kebocoran berbentuk seperti peluru: bodi silinder dengan ujung tajam.
  
Tire Patch
Teknik menambal menggunakan Tire Patch lebih bagus ketimbang model cacing. Kalau pakai metode ini, ban mesti dilepas karena Tire Patch ditempel di bagian dalam ban.
Untuk memasangnya, area di sekitar lubang harus dikikis dengan gerinda atau amplas. Setelah itu tire patch ditempel lalu ditekan dengan alat penekan sekaligus pemanas untuk beberapa saat.

Kombi atau payung
Tiang penambal lubang dimasukkan dari dalam ban menggunakan alat khusus seperti kompresor. Setelah tiang menembus tapak, ia kemudian dikunci menggunakan klip yang dipasang di atas permukaan ban. Lembar karet di pangkal tiang ditempel agar menyatu dengan ban menggunakan pemanas dengan suhu yang diset di angka 150°C.
Posted in:

Hemat dengan Komponen Mobil Aftermarket


Siapa bilang bila modifikasi identik dengan mengkonsumsi BBM yang lebih boros? Bila pilihan komponen tepat, produk aftermarket pun dapat meningkatkan tenaga mesin namun tetap irit BBM. Bahkan biaya operasional pun dapat direduksi.

Beberapa penggantian komponen justru akan menghemat pengeluaran ke depannya. Namun perlu diketahui kebutuhan Anda, dan fungsi dari komponen aftermarket yang akan digunakan. Penggantian komponen dengan produk aftermarket pun tak melulu menjadi hal yang menguras dompet.

Meski harga beberapa komponen memang lebih mahal, namun umur pakai, hingga efisiensi yang terjadi setelah mengganti komponen akan menghemat pengeluaran Anda ke depannya. Berikut adalah beberapa komponen mobil aftermarket yang dapat menciptakan efisiensi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) hingga menghemat pengeluaran untuk perawatan kendaraan.

Busi

Seperti telah dibahas pada Auto Bild edisi sebelumnya, busi merupakan perangkat vital untuk kendaraan Anda. Sesuai dengan fungsinya dalam pembakaran bahan bakar menjadi tenaga, maka penggantian komponen ini juga dapat menciptakan efisiensi BBM dengan memaksimalkan pembakaran di ruang silinder mesin.

Saat ini telah banyak beredar busi yang dikenal dengan busi long life. Busi tersebut ternyata dapat menciptakan pembakaran yang lebih sempurna karena terfokusnya percikkan listrik yang diciptakan.

Busi dengan bahan elektrode iridium ataupun platinum tersebut memiliki umur pakai material yang cukup panjang. Umumnya busi-busi long life tersebut pun memiliki usia pakai yang jauh lebih tinggi hingga 100.000 km, 5 kali lebih lama dari usia pakai busi konvensional yang hanya 20.000 km. Memang harganya jauh lebih mahal bisa mencapai 10 kali harga busi konvensional, namun umur pakai yang lebih panjang dan efisiensi yang tercipta mampu membayar semua itu.



Oli mesin

Siapa sangka menggunakan oli mesin yang lebih encer ternyata dapat meningkatkan efisiensi kerja mesin? Namun saat ini perkembangan teknologi mesin dengan kerapatan antar komponen yang lebih tinggi membuat oli dengan tingkat kekentalan yang rendah atau encer mampu bekerja dengan sempurna untuk mengurangi friksi pada mesin.

Penggunaan oli yang encer tentu tak sembarang encer, namun perhatikan pula bahwa oli tersebut memang diformulasikan khusus untuk bekerja dengan sempurna dengan kekentalannya yang rendah.

Pada mesin-mesin diesel modern contohnya yang sudah menggunakan turbocharger dengan teknologi yang canggih.

Perangkat tersebut pun membutuhkan aliran oli untuk pelumasan sistem tersebut, oli formulasi khusus yang lebih encer dibutuhkan agar mudah melumasi sistem turbo. Imbas dari encernya oli mesin pun tak sampai disitu, oli dengan kekentalan yang lebih rendah membuat pompa oli bekerja lebih ringan.

Meski hanya sedikit berpengaruh, namun dengan makin ringannya beban kerja pompa oli di bagian mesin, maka dapat menyumbang dalam menciptakan efisiensi bahan bakar.


Filter Udara

Udara merupakan faktor penting untuk pembakaran di ruang mesin. Asupan udara yang lancar dan bersih dapat menciptakan pembakaran yang lebih sempurna. Tentunya efek akhirnya adalah efisiensi penggunaan BBM untuk menghasilkan daya gerak. Cara untuk memberikan asupan yang lebih lancar adalah dengan menggunakan filter dengan kemampuan mengalirkan udara yang tinggi namun dengan material yang tetap dapat menjaga kebersihan udara yang masuk.

Mengganti filter tak melulu harus mengganti rumah filternya juga, atau bahkan menggunakan open air filter yakni filter terbuka tanpa boks. Sudah cukup banyak varian filter aftermarket yang tersedia dalam ukuran yang dapat dimasukkan ke boks filter standar. Filter K & N misalnya, meski harganya cukup mahal mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 atau sekitar 10 kali dari harga filter udara standar, namun filter tersebut merupakan filter yang tak memerlukan penggantian lagi seumur hidup. Filter ini pun hanya perlu dibersihkan dalam tempo yang sama dengan penggantian filter udara yakni 10.000 km.
Ban

Sebagai komponen abis pakai, tentu ban perlu diganti bila usia pakainya telah habis. Tidak ada salahnya untuk cermat dalam memilih ban pengganti agar konsumsi BBM dapat dihemat.

Eco tire merupakan pilihan tepat untuk berhemat. Dengan hambatan gulir yang rendah membuat kinerja mesin kian ringan dalam melajukan kendaraan. Apalagi produk eco tire tetap memberi grip mumpuni, baik saat di jalan basah maupun di jalan kering berkat teknologi ban yang terus dikembangkan oleh produsen ban.

Tapi yang terpenting dari sebuah ban adalah menjaga tekanan anginnya agar sesuai dengan rekomendasi. Sehebat apa pun ban yang Anda gunakan, bila tekanan angin tidak sesuai maka performa ban akan menurun drastis. kian berbahaya bila tekanan angin kurang sehingga boros BBM dan berpotensi terhadap ban pecah.




Lampu LED

Tren penggunaan LED kini mulai merambah dunia otomotif. Anda pun dapat memanfaatkannya untuk mengurangi beban kerja alternator di mesin. Keuntungan lainnya, cahaya yang dihasilkan lebih terang, namun memiliki daya listrik yang jauh lebih rendah.


Lampu kabin menjadi salah satu contoh yang dapat diganti dengan model LED. Lalu masih ada lampu senja, foglamp, stoplamp hingga penerangan pelat nomor kendaraan. Pilihan warna pun dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Posted in:

Tips Perawatan Sistem Pendingin Mobil

Saat macet, sistem pendingin mobil bekerja keras. Bila sistem pendingin mesin tidak bekerja baik, mesin bisa menderita panas tinggi alias overheat. Berikut bagian-bagian sistem pendinginyang mesti diperiksa secara berkala.

Radiator
Radiator berperan penting dalam sistem pendinginan mesin mobil. Periksa apakah ada kebocoran di radiator. Bila ini terjadi lekas perbaiki.
Cek apakah kisi-kisi radiator yang tertutup debu atau kotoran. Bila ini terjadi kemampuan untuk mendinginkan air bisa berkurang. Bagian slang dari mesin ke radiator juga mesti dicek. Jangan sampai ada retakan atau terasa lembek saat ditekan.
Bila radiator sudah diservis, isi lagi cairannya. Bisa menggunakan air sumur atau ledeng. Kalau mau lebih bagus bisa menggunakan radiator coolant yang sudah ditambahkan campuran kimia agar lebih bagus mendinginkan mesin.

Water Pump
Water pump bertugas mendistribusikan air panas dari mesin ke radiator. Periksa apakah ada kebocoran seal, bearing/laher oblak hingga keretakan/kebocoran di casing water pump.
Untuk mencermati kondisi water pump relatif mudah. Cermati bodinya dan pastikan tidak ada kerak putih kekuning-kuningan di badannya. Ini tanda terjadinya rembesan air pada bodi water pump.
Cara kedua, rogoh dasar water pump dengan tangan. Raba lubang kecil di dasar water pump. Bila ada air keluar dari bagian tersebut bisa jadi pertanda kebocoran seal water pump.
  
Kipas Pendingin Elektrik
Percuma kalau radiator dan water pump sehat, tapi kinerja kipas pendingin tidak optimal. Mesin bakal menderita overheat juga. Pada mobil gerak roda depan, extra fan akan bekerja secara otomatis pada suhu tertentu (80-90 derajat Celcius).
Bila sensor pembaca susu rusak atau dinamo kipas lemah, maka suplai angin untuk mendinginkan radiator akan berkurang pula. Saat idle cek apakah kipas hidup secara teratur dan berotasi dengan kencang.


Fan Belt
Sabuk pemutar alternator dan AC juga mesti dicek kondisinya. Kalau pada bagian permukaannya timbul retak-retak atau getas itu tandanya mesti diganti. Timbulnya bunyi decit saat fan belt bekerja juga merupakan satu indikator keausan piranti tersebut

Thermostat
Thermostat menjadi bagian tak terpisahkan di sistem pendingin mobil. Perangkat yang terletak di antara radiator dan mesin ini memiliki fungsi mengalirkan atau menyumbat air panas dari mesin ke radiator.
Posted in:

Pentingnya 1.000 km Pertama di Mobil Baru

Memiliki mobil baru memang menjadi kesenangan tersendiri, apalagi jika mobil tersebut sudah lama diidam-idamkan. Namun mengendarai mobil baru ternyata butuh perlakuan khusus demi menjaga daya tahan seluruh komponen yang ada pada mobil tersebut.

Inreyen atau Break-In, merupakan kondisi dimana mobil yang baru saja keluar dari pabrik perlu beradaptasi dengan kondisi jalan raya sebenarnya. Banyak yang menyebut jika inreyen pada mobil-mobil baru modern saat ini sudah tidak diperlukan lagi.

Tingkat kepresisian yang tinggi dan pengujian yang kompleks, membuat mesin modern telah mampu bekerja mendekati optimal sejak ia dirakit di dalam proses produksi di dalam pabrik. Penggunaan material dengan tingkat pemuaian yang rendah serta memiliki kekuatan yang lebih baik dari mesin era 1990-an, kian mengikis tidak diperlukannya lagi inreyen di mobil baru.

 Meski demikian serangkaian perlakukan khusus pada mobil baru tetap perlu jadi perhatian Anda. Walau bagaimana pun, mobil tetap buatan manusia. Beragam kemungkinan sistem tidak bekerja, tetap saja dapat terjadi, meski Quality Control sudah dibuat seketat mungkin. Tidak ada salahnya, pemilik mobil baru perlu memperhatikan beberapa hal ini hingga 1.000 km pertama.

Cek List Komponen Safety di Mobil
Meski sudah diperiksa oleh dealer saat serah terima kendaraan, tidak ada salahnya untuk memeriksa kembali beberapa komponen penting di mobil. Dari jumlah oli mesin, transmisi, air wiper dan minyak rem. Kemudian pastikan seluruh lampu bekerja dan sistem seperti rem dan kopling berjalan sempurna saat serah terima mobil berlangsung.

Tekanan Angin Ban
Saat proses pengiriman mobil, pabrik mobil selalu memberikan tekanan angin maksimal di seluruh roda. Hal ini penting agar kualitas ban tetap terjaga saat diterima konsumen.

Nah, proses penyesuaian ini kerap terlewatkan oleh dealer. Jangan heran bila bantingan mobil baru Anda terasa keras dari semestinya. Untuk itu, sesuaikan tekanan angin ban dengan berpatokan pada rekomendasi pabrikan.
Lakukan deselerasi secara halus Jaga putaran mesin agar komponen bergerak dapat beradaptasi dengan optimal
 
Jaga Putaran Mesin
Meski memiliki tingkat kepresisian yang tinggi, penyesuaian antar komponen bergerak di dalam mesin pun tetap di butuhkan. Bedanya, kini mesin modern tidak lagi memerlukan jarak tempuh yang jauh agar seluruh komponen bergerak saling ‘klik’ untuk memberikan performa mesin optimalnya.

Berkendaralah dengan lembut. Pasalnya pada mobil baru komponen mesin belum berada pada kondisi optimal sehingga dibutuhkan penyesuaian, seperti ring piston dengan dinding silinder atau camshaft dengan pelatuk klep dan lainnya.

Usahakan jangan menggunakan posisi gigi pada satu kecepatan tinggi dalam waktu yang lama. Dengan demikian seluruh bagian transmisi bisa terlumasi sempurna. Variasi kecepatan juga dibutuhkan selama mobil menempuh jarak hingga 1.000 km pertama.

Rem Mendadak
Hindari pengereman mendadak, kecuali dalam kondisi emergency. Selain demi alasan keselamatan, Anda juga perlu waktu beradaptasi terhadap karakter rem mobil baru Anda. Tak hanya itu, potensial problem di rem pun akan dapat terdeteksi lebih awal, tanpa ada resiko kecelakaan.

Engine Brake
Deselerasi dengan bantuan mesin sebaiknya jangan dilakukan di awal Anda menerima mobil. Pasalnya, saat engine brake, suhu dan beban komponen bergerak di dalam mesin akan meningkat drastis. Hal ini tentu membuat komponen baru bekerja ekstra akibat tingkat pemuaian yang terjadi secara tiba-tiba. Lakukan atau gunakan engine brake saat jarak tempuh mobil baru Anda mendekati 1.000 km.

Fitur-fitur mobil
Setiap mobil memiliki fitur yang berbeda-beda dibanding mobil lainnya, ini biasanya berkaitan dengan model, tipe, dan harga dari mobil itu sendiri. Pelajari setiap fitur yang ada pada mobil Anda, mulai dari power steering, ABS, EBD, audio system, lampu-lampu, hingga parking sensor.

Semua fitur-fitur tesrebut dijelaskan pada Buku Pedoman Pemakaian Kendaraan (User Manual) yang Anda terima dari pihak dealer ketika mobil Anda pertama kali tiba ke tangan Anda. Pastikan semua fitur bekerja normal dan tidak mengalami gejala kerusakan.
Pahami beragam fitur agar berkendara Anda kian optimal Sesuaikan tekanan angin ban sebelum digunakan Pahami posisi tool kit di mobil baru Anda
 
Beban Muatan
Sebenarnya baik mobil baru maupun mobil bekas harus memperhatikan beban muatan dari kendaraan itu sendiri. Jika mobil hanya disarankan maksimal menampung beban lima orang, jangan paksakan hingga 7 atau 8 orang. Semua itu demi keselamatan Anda dan keluarga serta memperpanjang usia pakai sistem kaki-kaki kendaraan Anda.

Servis 1.000 Km Pertama
Inilah akhir dari fase penyesuaian kendaraan baru Anda. Perawatan 1.000 km sangat penting bagi pemilik mobil dan produsen mobil bersangkutan. Pasalnya, produsen mobil baru dapat kembali memantau kondisi produknya sejak mobil tersebut dirakit.

Jadi, jangan pernah abaikan servis pertama (1.000 km) mobil baru Anda. Pada servis pertama ini, seluruh komponen mobil Anda akan diperiksa oleh mekanik bengkel resmi. Mulai dari eksterior, interior, hingga mesin. Mekanik juga akan memeriksa semua baut-baut, selang-selang, sambungan-sambungan baik pada mesin maupun komponen lain sehingga dipastikan tidak terjadi malfungsi.

Jika selama pemakaian 0-1000 km pertama Anda mobil mengalami keluhan atau kerusakan, jangan sungkan untuk menanyakannya dengan pihak bengkel agar dapat langsung terdeteksi beragam potensial kerusakan yang mungkin terjadi.

Meski dalam paduan perawatan tidak memerlukan penggantian pelumas mesin, tak ada salahnya untuk Anda mengganti pelumas dan filternya. Hal ini dikarenakan pelumas di mesin telah hadir sejak mesin tersebut dirakit dan meminimalkan kotoran atau serbuk besi akibat penyesuaian antar komponen bergerak di dalam mesin.
Posted in: